Resep: Cemplon cemilan ndeso yg endeees enak

Kategori : Masakan khas Yogyakarta

Cemplon cemilan ndeso yg endeees. Kehidupan di kampung sangat nyaman,walaupun jauh dari keramaian tapi pikiran tenang ,tidak harus punya duwit banyak yang penting bisa nerimo apa yang ada. Pastel adalah cemilan Indonesia yang hits pada era kolonial. Gorengan ini berisi potongan kentang, wortel, daging ayam cincang, bihun dan telur puyuh.

Sudah jadi cemilan yang enak.manis dan gurih. Mau cari yg serius za. yg insyaallah mampu bertanggung jawab dunia akhirat aamiin#. Cemilan ini sudah menjadi cemilan tradisi keluarga inti kami di hari-hari istimewa, terutama hari ulang tahun, seperti hari ini, abangku yg ultah kemarin, masak dirumah (doi termasuk koki jago masak loh :D) Salah satu masakannya ya ini: Mageli plus Macaroni schotel yg full keju (sluuuurrrrpyy). Anda dapat memasak Cemplon cemilan ndeso yg endeees dengan 4 bumbu and 4 langkah. Berikut ini adalah cara untuk memasak makanan tersebut.

Bahan-bahan dari Cemplon cemilan ndeso yg endeees :

1. Siapkan 500 gr singkong.
2. Sediakan 150 gr gula jawa, disisir.
3. Siapkan 1 sdt garam.
4. Sediakan 50 ml air panas.

Ada banyak cemilan atau jajanan pasar yang ada di masyarakat. Bahkan ada beberapa makanan yang bisa menembus hotel meskipun itu adalah jajanan pasar tradisional. Contohnya saja klepon, wajik, dan lemper. Cemplon merupakan salah satu kue tradisional yang terbuat dari ubi kayu atau singkong.

Langkah-langkah memasak Cemplon cemilan ndeso yg endeees :

1. Parut halus singkong.
2. Campur air panas dan garam, tuang ke dalam parutan singkong. Aduk rata.
3. Ambil 2 sendok adonan,pipihkan,isi dengan gula jawa lalu dibulatkan (seperti bikin lemper). Lanjutkan sampai adonan habis.
4. Goreng sampai kekuningan.

Cemplon merupakan kue khas Jogjakarta tepatnya gunung kidul. Makanan cemplon ini mayoritas diperjual-belikan di pasar tradisional bersama makanan cemilan yang lain. Dari usaha jajanan ndeso ini, warga Desa/Kecamatan Kedungpring ini pun sukses merambah retail modern dan ekspor. Bahkan, warga Lamongan ini mendapat julukan ratu jagung dari Lamongan. Usaha Sri Wahyuni memberdayakan jajanan desa rupanya tidak.